Madu (tai) Lebah
Anggap saja tempat ini sarang lebah, tempat bergumam, berimajinasi, curhat dan tulisan-tulisan lain yang serupa kotoran, dengan harapan suatu saat menjadi madu. Ditulis lebah bodoh yang sedang belajar mengais nectar bunga. Selamat membaca dan silahkan dihina
Jumat, 06 Mei 2016
Selasa, 22 Desember 2015
Bahasa
“Bahasa
itu bersifat arbitrer atau mana suka,” begitu kata dosen linguistik saya di
setiap semester berulang kali.
Maksudnya, bahasa
berkembang berdasarkan kesepakatan penggunanya. Tak heran jika kata ‘duduk’
oleh orang jawa disebut lunggUh, orang madura menyebutnya tϽjuk, orang sunda
menyebutnya dengan ceulik dan orang Inggris menyebut dengan sit down. Tak ada yang
salah, karena bahasa adalah hak semua bangsa.
Di atas hanya proses
pembentukan bahasa. Lantas bagaimana kemudian bahasa itu dipergunakan (tak
perlu tanda tanya)
**
Minggu, 13 Desember 2015
Jangan Catut Nama Hantu
Ketika masih anak-anak, saya pernah memiliki penyakit sulit
tidur atau insomnia (istilah insomnia baru saya kenal saat remaja) , ketika
bisa tertidur pun kerap terbangun gara-gara secara tiba-tiba sesak napas. Kata kakak
namanya ketindihan, penyebabkan ada makhluk halus yang menduduki dada. Katanya juga
makhluk itu bisa dilihat dengan doa tertentu. Maka sepanjang malam saya
habiskan dengan imajinasi yang luar biasa, hingga kadang berbicara sendiri. Ibu mengira saya punya teman. Teman itu bukan teman biasa melainkan makhluk halus atau lebih familiar disebut hantu.
Sabtu, 28 November 2015
Dangdut, Nasibmu Kini
“Dangdut is music of my country” begitu dalam lirik lagu projek pop.
Kemaren siang saya mendapat tantangan menulis dengan tema
dangdut dari Sarip, Sadam dan Rosy.
Sebenarnya saya tak terlalu berminat untuk menerima tantangan mereka.
Alasannya, ada beberapa tugas negara yang menuntuk segera dikerjakan. Namun,
mendadak saya teringat blog yang saya buat beberapa tahun lalu. Sungguh saya
merasa bersalah telah membiarkanya mangkrak. Kemudian saya menyadari banyak tulisan iseng
yang hilang bersamaan dengan rusaknya leptop beberapa bulan lalu. Duh, Tuhan
maafkan hambamu yang telah aniaya.
Kembali lagi pada tantangan menulis musik dangdut. Saya bukan orang yang paham dengan aliran
musik, juga tak mengagumi musik tertentu. Jika enak didengar kuping yasudah dengarkan
saja. Perkara di playlist telepon seluler saya berisi beberapa album dari satu
grub musik tidak berarti saya tidak menyukai yang lain. He..
Selasa, 28 Mei 2013
Sejarah Perdamaian Jepang
Judul buku : Hiroshima Ketika
Bom Dijatuhkan.
Pengarang : John Hersey
Penerbit : Komunitas Bambu
Tahun terbit : 2008
Tebal buku : x + 165 hlm
Peresensi : Nurul Aini
“ Ketika semua mengetahui kalau perang berakhir dengan
Jepang sebagai pihak yang kalah, tentu kami sangat kecewa. Namun, kami
mengikuti perintah kaisar untuk bersikap tenang, membuat pengorbanan sepenuh
hati bagi kedamaian abadi di dunia. Dan Jepang pun memulai langkahnya yang
baru.”. (hal. 118)
Senin, 27 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)